Korban Rabies di Bali Meningkat

Kamis, 11 November 2010



Dinas Kesehatan Bali memperkirakan jumlah korban meninggal karena kasus rabies di Bali pada 2011 mendatang akan mengalami peningkatan. Prediksi ini didasarkan pada meningkatnya kasus gigitan anjing di Bali yang kini rata-rata mencapai 200 kasus perhari.

Kondisi ini yang akan menjadi penyebab meningkatnya korban meninggal mengingat masa inkubasi virus rabies antara 3 bulan hingga satu tahun.


Kepala Dinas Kesehatan Bali dr. Nyoman Sutedja pada keteranganya di Ranon (10/11) menyampaikan peningkatan kasus gigitan menjadi masalah utama dalam penanggulangan rabies pada manusia. Keadaan ini yang menyebabkan Bali harus tetap menyediakan vaksin anti rabies. Namun hingga saat ini belum semua masyarakat yang tergigit anjing mendapatkan
vaksin anti rabies (VAR)

“Karena dengan banyaknya kasus gigitan dan masih banyak yang tidak mendapatkan VAR tentu akan menyebabkan peningkatan kasus meninggal, karena hasil pengujian oleh veteriner di seluruh kecamatan ternyata hampir seluruh anjingnya positif” papar dr. Nyoman Sutedja.

Sutedja menyebutkan dengan peningkatan kasus korban meninggal akibat rabies akan menjadi pemicu terjadinya histeria masal atau ketakutan masal dimasyarakat akan bahaya rabies.

Sebagai antisipasi Dinas Kesehatan Bali sedang melakukan upaya pemerataan vaksinasi anti rabies dan penyediaan VAR secara berkelanjutan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bali hingga saat ini jumlah korban meninggal setelah tergigit
anjing di Bali mencapai 101 orang.

0 komentar:

Posting Komentar

NGENET dapet DUIT !!! Gabung Yuuk... FREE !!

Memanfaatkan internet kita untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah *hahay lebay ya* tapi ini terbukti kok... saya juga sedang merintisnya. Yuk gabung disini Free ^_^

indonesia peduli

readbud - get paid to read and rate articles